
Balawan juga sempat tampil dalam acara BALI JAZZ PARADE yang digagas oleh Bali Jazz Forum. Dengan menampilkan perpaduan alat musik elektrik (gitar dan bass) dengan instrumen tradisi Bali, Batuan Ethnic Fusion menjadi group yang unik. Bahkan dalam beberapa kesempatan di Bali, Batuan Ethnic Fusion tidak hanya tampil dalam bentuk musik hidup namun juga ditemani dengan penari.Pada Oktober 1999, Balawan & Batuan Ethnic Fusion merilis album debut mereka yang berjudul gloBALIsm. Sebuah album yang digarap oleh produser Dewa Budjana, dengan label Chico & Ira Productions dan didistribusikan oleh Aquarius Musikindo. Komposisi yang ditawarkan merupakan paduan antara musik tradisional Bali dengan sentuhan modern, dengan lirik yang mencampurkan bahasa Bali dan Inggris. Terdapat juga penampilan Balawan secara solo dan duet dengan Dewa Budjana.Proses rekaman album gloBALIsm dilakukan di Stasiun RRI Denpasar oleh Jimmy Sila. Namun untuk dua lagu, 'Putri Cening Ayu' dan 'Morning of the Earth' direkam di Studio oleh Dewa Budjana. Bagian mixing dan mastering digarap oleh Indra Lesmana.Tahun 2001 lalu, I Wayan Balawan lewat sebuah label Jerman, Acoustic Music Records merilis album yang diberi titel sesuai dengan namanya sendiri, Balawan. Album ini berisi 17 lagu yang merupakan paduan antara nomor standar dan orisinil bahkan tradisional bali yang khas. Ada karya Antonio Carlos Jobim, Cole Porter, V. Young, Duke Ellington, G. Gershwin dan lain-lain. Yang menarik salah satunya tentu saja adalah 'Putri Cening Ayu' yang dimainkan dengan teknik 'touch/touch' tapping menggunakan gitar bersenar 12.Dalam linear notesnya ia menulis, "Music is a gift. It is an expression of life. An Image of the soul. I dont consider my music as belonging to any particular genre...."
(taken from WartaJazz.com)
0 comments:
Post a Comment